Kerinci Itulah nama nya Wilayah nan Elok berjuta adat dan budaya yang tersimpan didalamnya dan tidak dipungkiri lagi setelah hari raya aidul fitri dikabupaten kerinci telah mulai pula disibukan dengan persiapan keberangkatan jamaah haji yang dimana di wilayah kerinci dan kota sungai penuh di penuhi pengeras suara ,dan semua masyarakat bernyanyi (bertale ) untuk melepasakan jamaah haji ketanah Mekah al-muqarrahmah. Rutinitas ini berjalan sampai setelah keberangkatan jamaah haji ,banyak hal menarik dan dapat diteliti di Tale Haji ini atau Manasik Haji yang dilakukan dikarenakan adat dan kebudayaan yang ada di kerinci jambi.
Secara ekonomi manasik ini banyak juga mengeluarkan biaya baik undangan atau tamu mau peserta nya.
Secara agamis, kegiatan atau kebudayaan manasik ini tiddak mempunyai landasan yang jelas yang menjadi landasan utama kegiatan ini adalah al ngadatu muhakkamah itu saja.
Secara sosiologis, dengan adanya pengeras suara yang dibunyikan setiap malam di tempat-tempat Tale haji tersebut merupakan terganggunya ketentraman umum.
Secara Filosofis, Memang benar Ujud syukur itu bermacam-macam caranya akan ttapi Haruskah dg melanggar tiga lainnya..
ALLAHU AKLAM BISSAWAB...
Secara ekonomi manasik ini banyak juga mengeluarkan biaya baik undangan atau tamu mau peserta nya.
Secara agamis, kegiatan atau kebudayaan manasik ini tiddak mempunyai landasan yang jelas yang menjadi landasan utama kegiatan ini adalah al ngadatu muhakkamah itu saja.
Secara sosiologis, dengan adanya pengeras suara yang dibunyikan setiap malam di tempat-tempat Tale haji tersebut merupakan terganggunya ketentraman umum.
Secara Filosofis, Memang benar Ujud syukur itu bermacam-macam caranya akan ttapi Haruskah dg melanggar tiga lainnya..
ALLAHU AKLAM BISSAWAB...
Komentar
Posting Komentar