Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

evaluasi kerinci lebih baik

Melihat Kembali Selogan KLB (Kerinci Lebih Baik) Bupati dan Wakil bupati kerinci 2014-2019 (ADZAN) Hari ini 20 Agustus 2015 telah terjadi aksi demostrasi yang dilakukan oleh kader pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) cabang kerinci dalam demonstrasi yang dilakukan oleh kader PMII banyak sekali tuntutan yang di tujukan pada pemerintahan,diantaranya Selogan yg digembor-gemborkan oleh ADZAN adalah Kerinci lebih baik (KLB) secara bijak Seharusnya para demonstran harus melihat/evaluasi tentang Visi dan Misi ADZAN Sebelum menjadi bupati kerinci. "Adapun visi pasangannya adalah terwujudnya kerinci lebih baik. Untuk mewujudkan itu, pasangannya akan melakukan misi meningkatkan pendapatan daerah berbasiskan pertanian, UMKM dan pariwisata. “Semua belum terkelola dengan baik saat ini, kedepan akan tata dengan baik,” ujarnya. Kemudian meningkatkan SDM yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertakwa. Lalu meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang terintegral antar sekt
Pernah suatu ketika seorang teman bertanya kepada saya bahwa sanya kenapa anda tidak memamfaatkan kedekatan anda dengan si Fulan itu ..? Lalu saya menjawab apakah pantas sesama manusia saling memamfaatkan

lempur Tengah

pertanggal 08 agustus 2015 lekuk 50 tumbi lempur terkena musibah yang smengejutkan amukan sijago melalap habis 81 rumah warga dan merupakan lalapan sijago merah terparah dikabupaten kerinci. Warga yang terkena musibah di unkan di gedung serbaguna Lempur tengah Turut Berduka,Semoga diberikan ketabahan AMIN...

Pariwisata Kerinci

Sekepal Tanah surga yang dicampak kan kebumi yaitu Bumi sakti Alam kerinci Kaile serentak satang Kamudik serentak dayung umpama Rajo duduk ilok Menatta Kehidupan Masyarakat. Kerinci nan iluk mako nyo tu di gelaa Sekepal Tanah Surga Keelokan nyo terkenal sampai keluar Negri. -Teh Kayu aro -Gao Semurup -Air terjun Teluk berasap -Danau kerinci -Danau Lingkat -Danau Kaco -Danau Gunung Tujuh -Gunung Kerinci -Dll

senjata tradisional Kerinci Jambi

Tahu anda senjata tRadisional kerinci..? Sumber : kOMPAS.COm Pedang selangkeh yang merupakan senjata tradisional asli Kerinci perlu dipopulerkan kembali kepada publik sehingga menjadi khazanah kebudayaan masyarakat setempat. "Pedang selangkeh sesungguhnya senjata tradisional asli masyarakat Kerinci pada masa lalu, seperti halnya mandau di Kalimantan, rencong di Aceh, badik di Bugis, dan kujang di Sunda, bukanlah keris seperti yang dianggap sebagai senjata warisan budaya masyarakat Kerinci saat ini," kata budayawan dan seniman Jambi, Azhar MJ, Minggu (22/5/2011) di Jambi. Menurut Azhar, selangkeh telah dipakai para ksatria, pendekar, dan para hulubalang (prajurit) di Kerinci sejak masyarakat Kerinci pertama mengenal kemampuan mengolah besi menjadi senjata. Pada masa kerajaan, selangkeh dipergunakan oleh para hulubalang dan para depati, tidak saja sebagai senjata untuk bertempur di medan peperangan, tetapi juga sebagai sko (barang pusaka) yang mencerminkan kewibawaan se

Manasik Syair Haji Di Kerinci Jambi

Kerinci Itulah nama nya Wilayah nan Elok berjuta adat  dan budaya yang tersimpan didalamnya dan tidak dipungkiri lagi setelah hari raya aidul fitri dikabupaten kerinci telah mulai pula disibukan dengan persiapan keberangkatan jamaah haji yang dimana di wilayah kerinci dan kota sungai penuh di penuhi pengeras suara ,dan semua masyarakat bernyanyi (bertale ) untuk melepasakan jamaah haji ketanah Mekah al-muqarrahmah. Rutinitas ini berjalan sampai setelah keberangkatan jamaah haji ,banyak hal menarik dan dapat diteliti di Tale Haji ini atau Manasik Haji yang dilakukan dikarenakan adat dan kebudayaan yang ada di kerinci jambi. Secara ekonomi manasik ini banyak juga mengeluarkan biaya baik undangan atau tamu mau peserta nya. Secara agamis, kegiatan atau kebudayaan manasik ini tiddak mempunyai landasan yang jelas yang menjadi landasan utama kegiatan ini adalah al ngadatu muhakkamah itu saja. Secara sosiologis, dengan adanya pengeras suara yang dibunyikan setiap malam di tempat-tempat Tale

Dinas Ketenaga Kerjaan Dan transmigrasi Kerinci Jambi

METROSAKTI.COM, KERINCI - Tahun ini, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kerinci mendapat kucuran danasebesar Rp 1,2 miliar dari pemerintah pusat. Anggaran sebesar itu merupakan anggaran pasar karya dari  Dirjen Penempatan Binapenta, Kementerian Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Kemenakertrans) RI. Dana ini diperuntukan peningkatan infrastrusktur jalan lingkungan, jalan baru dan program padat karya produktif dengan membangun kolam ikan. Sekretaris Dinsosnakertran Kerinci, Bahar Minsami, mengatakan program ini mulai berjalan setelah lebaran tahun ini. "DIPA nya siap, pelaksanaan setelah lebaran, saat ini kita tengah mempersiapkan segala sesuatunya," ujarnya. Meskipun telah dipersiapkan, namun, kata dia, untuk kematangan dan ketepatan pemanfaatan program ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak teknis. "Ya, untuk suksesnya program dan guna tepatnya sasaran, tentunya kita akan libatkan pihak-pihak berkompeten," ungk

Adat lamo pusako Usang

MEMBONGKAR ADAT LAMO PUSAKO USANG Oleh: H. Aulia Tasman Gelar Depati Muaro Langkap Jambi, 6 Januari 2015 GELAR PEMANGKU ADAT: ALAM MINANGKABAU, ALAM KERINCI DAN TANAH PILIH JAMBI - (8) PENURUNAN GELAR ADAT ALAM KERINCI: PEMEKARAN WILAYAH ADAT DAN KEDEPATIAN A. (Periode Abad ke 13 – 15 Masehi) Sampai pada abad ke 12 Masehi hampir semua sistem pemerintahan di Alam Kerinci menggunakan sistem pemerintahan sigindo, yaitu pemuka masyarakat yang menjadi pimpinan dusun. Namun kira-kira semenjak tahun 1280-an semenjak kedatangan pasukan ekspedisi Pamalayu yang sudah berinteraksi dengan penduduk lokal dalam bentuk perkawinan dan lainnya tidak berniat untuk kembali ke pulau Jawa. Kemudian sebagian pemimpin mereka yang mereka yang tidak bersedia untuk pulang ke Jawa, mereka menyebar sampai ke Alam Kerinci dipimpin oleh Patih Semagat (Raden Serdang) dan tokoh-tokoh lain. Tentang kedatangan sebagain pasukan Ekspedisi Pamalayu ke Kerinci tercatat dalam tulisan rencong sko pedandan dusun T
MEMBONGKAR ADAT LAMO PUSAKO USANG Oleh: H. Aulia Tasman Gelar Depati Muaro Langkap Jambi, 6 Januari 2015 GELAR PEMANGKU ADAT: ALAM MINANGKABAU, ALAM KERINCI DAN TANAH PILIH JAMBI - (8) PENURUNAN GELAR ADAT ALAM KERINCI: PEMEKARAN WILAYAH ADAT DAN KEDEPATIAN A. (Periode Abad ke 13 – 15 Masehi) Sampai pada abad ke 12 Masehi hampir semua sistem pemerintahan di Alam Kerinci menggunakan sistem pemerintahan sigindo, yaitu pemuka masyarakat yang menjadi pimpinan dusun. Namun kira-kira semenjak tahun 1280-an semenjak kedatangan pasukan ekspedisi Pamalayu yang sudah berinteraksi dengan penduduk lokal dalam bentuk perkawinan dan lainnya tidak berniat untuk kembali ke pulau Jawa. Kemudian sebagian pemimpin mereka yang mereka yang tidak bersedia untuk pulang ke Jawa, mereka menyebar sampai ke Alam Kerinci dipimpin oleh Patih Semagat (Raden Serdang) dan tokoh-tokoh lain. Tentang kedatangan sebagain pasukan Ekspedisi Pamalayu ke Kerinci tercatat dalam tulisan rencong sko pedandan dusun T